Udang adalah binatang yang
hidup di perairan, khususnya sungai, laut, atau danau. Udang dapat ditemukan di hampir semua
"genangan" air yang berukuran besar baik air tawar, air payau,
maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa
ribu meter di bawah permukaan. Udang hidup disemua jenis habitat perairan dengan 89% diantaranya hidup diperairan laut, 10% diperairan air tawar dan 1% di perairan teresterial (Abele, 1982).
Sumber: lovingcarehealthylife.blogspot.com |
Saat ini budi daya udang dengan tambak telah berkembang dengan pesat, karena udang merupakan komoditi ekspor yang dapat dihandalkan dalam meningkatkan ekspor non -migas dan merupakan salah satu jenis biota laut yang bernilai ekonomis tinggi. Udang di Indonesia pada umumnya diekspor dalam bentuk udang beku yang telah dibuang bagian kepala, kulit, dan ekornya.
Limbah yang dihasilkan dari proses pembekuan udang, pengalengan udang, dan pengolahan kerupuk udang berkisar antara 30% - 75% dari berat udang. Dengan demikian jumlah bagian yang terbuang dari usaha pengolahan udang cukup tinggi. Limbah tersebut biasanya hanya dibuang atau dijadikan campuran pakan ternak. Meningkatnya jumlah limbah udang masih merupakan masalah yang perlu dicarikan upaya pemanfaatannya. Hal ini bukan saja memberikan nilai tambah pada usaha pengolahan udang, akan tetapi juga dapat menanggulangi masalah pencemaran lingkungan yang ditimbulkan, terutama masalah bau yang dikeluarkan serta estetika lingkungan yang kurang bagus.
Limbah yang dihasilkan dari proses pembekuan udang, pengalengan udang, dan pengolahan kerupuk udang berkisar antara 30% - 75% dari berat udang. Dengan demikian jumlah bagian yang terbuang dari usaha pengolahan udang cukup tinggi. Limbah tersebut biasanya hanya dibuang atau dijadikan campuran pakan ternak. Meningkatnya jumlah limbah udang masih merupakan masalah yang perlu dicarikan upaya pemanfaatannya. Hal ini bukan saja memberikan nilai tambah pada usaha pengolahan udang, akan tetapi juga dapat menanggulangi masalah pencemaran lingkungan yang ditimbulkan, terutama masalah bau yang dikeluarkan serta estetika lingkungan yang kurang bagus.
Kandungan Kulit Udang
Tidak
banyak yang tahu, bahwa cangkang dan kepala udang memiliki kandungan gizi yang
tidak kalah pentingnya dengan daging udang. Kulit udang mengandung protein (25%- 40%), kitin (15%-20%)
dan kalsium karbonat (45%-50%) (Marganof, 2003). Kulit udang juga mengandung senyawa Chondroitin.
Kitin merupakan bahan dasar dalam
bidang biokimia, enzimologi, obat-obatan, pertanian, pangan gizi, mikrobiologi,
pertanian, industri membran (film), tekstil, kosmetik dan lain sebagainya. Kitin
terbentuk dari komponen struktural kulit luar (cangkang) krustacea seperti kepiting
dan udang (Lab. Protan, 1987). Menurut Rha (1984) khitin merupakan senyawa terbesar
kedua di dunia setelah selulosa. Khitin banyak ditemukan pada kulit dan kepala hewan
kelompok avertebrata berkulit keras (krustacea), serangga dan beberapa mikroorganisme.
Secara kimiawi kitin merupakan polimer (1-4)-2-asetamido-2-deoksi-B-D- glukosamin yang dapat dicerna oleh mamalia, sedangkan kitosan merupakan kitin yang dihilangkan gugus asetilnya dengan menggunakan basa pekat sehingga bahan ini merupakan polimer dari D-glukosamin. Perbedaan antara keduanya berdasarkan kandungan nitrogennya. Bila nitrogen kurang dari 7%, maka polimer disebut kitin dan apabila kandungan total nitrogennya lebih dari 7% maka disebut kitosan.
Secara kimiawi kitin merupakan polimer (1-4)-2-asetamido-2-deoksi-B-D- glukosamin yang dapat dicerna oleh mamalia, sedangkan kitosan merupakan kitin yang dihilangkan gugus asetilnya dengan menggunakan basa pekat sehingga bahan ini merupakan polimer dari D-glukosamin. Perbedaan antara keduanya berdasarkan kandungan nitrogennya. Bila nitrogen kurang dari 7%, maka polimer disebut kitin dan apabila kandungan total nitrogennya lebih dari 7% maka disebut kitosan.
Gambar limbah Udang sumber: beritakaltara.com |
Sedangkan Chondroitin adalah senyawa
yang dapat meningkatkan produksi proteoglikan dan kolagen yang merupakan
komponen penting pada sendi.
Kandungan kitin
dari kulit udang lebih sedikit dibandingkan dengan kulit atau cangkang
kepiting. Kandungan kitin pada limbah kepiting mencapai 50%-60%, sementara
limbah udang menghasilkan 42%-57%, sedangkan cumi-cumi dan kerang,
masing-masing 40% dan 14%-35%. Namun karena bahan baku yang mudah diperoleh
adalah udang, maka proses kitin dan kitosan biasanya lebih memanfaatkan limbah
udang (Annonim, 2003).
Proses Pembuatan
Kitin & Kitosan
Diagram Alir Metode Isolasi kitin dan kitosan dari Limbah Udang (Marganof, 2002) sumber: http://prodiikelautanunirow.blogspot.com |
Isolasi kitin dari limbah udang dilakukan secara
bertahap. Tahap awal
dimulai dengan pemisahan protein (deproteinasi) dengan larutan basa,
demineralisasi, pemutihan (bleancing) dengan aseton dan natrium hipoklorit.
Sedangkan untuk transformasi kitin menjadi kitosan dilakukan tahap deasetilasi
dengan basa berkonsentrasi tinggi, pencucian, pengeringan dan penepungan hingga
menjadi kitosan bubuk.
Khasiat Limbah Udang
- Sebagai penyerap logam berat (timbal, kadmium, dantembaga) di perairan.
- Sebagai pengganti formalin
- Sebagai bumbu perasa organik
- Membantu lubrikasi pada sendi, dan berperan sebagai shock absorber.
- Sebagai serat tenun, memperbaiki kualitas film pada foto, zat anti mikroba, shampoo dan pewarna makanan.
-
Sumber:
- http://citulbalap.blogspot.com/2012/10/mengolah-limbah-cangkang-udang-menjadi.html
- http://kemahasiswaan.um.ac.id/?p=1929
- http://tekpan.unimus.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/KHITIN-KHITOSAN-PRODUKSI-DAN-PEMANFAATANNYA.pdf
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.Harga
BalasHapusTerjangkau
Cost saving
Solusi
Penawaran spesial
Hemat biaya Energi dan listrik
Mengurangi mikroba & menghilangkan lumut
Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
1.
Coagulan, nutrisi dan bakteri
Flokulan
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Garment wash
Eco Loundry
Paper Chemical
Textile Chemical
Degreaser & Floor Cleaner Plant
2.
Oli industri
Oli Hydrolik (penggunaan untuk segala jenis Hydrolik)
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
3.
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer
Evaporator
Oli Grease
Karung
Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
Zinc oxide
Thinner
Macam 2 lem
Alat-alat listrik
Packaging
Pallet
CAT COLD GALVANIZE COMPOUND K 404 CG
Almunium