Rabu, 17 Desember 2014

Potensi Umbi Suweg dalam Industri Pengolahan


Suweg (Amorphophallus variabilis) adalah tanaman anggota marga Amorphophallus dan masih berkerabat dekat dengan bunga bangkai raksasa (A. titanum) dan iles-iles (A. muelleri). Suweg (berasal dari bahasa Jawa) sering dicampurbaurkan dengan iles-iles karena keduanya menghasilkan umbi batang yang dapat dimakan dan ada kemiripan dalam morfologi daun pada fase vegetatifnya. Nama lainnya adalah porang, meskipun nama ini juga dipakai untuk iles-iles. Nama-nama dalam bahasa lain: elephant foot yam[4][5] atau stink lily (bahasa Inggris), teve (bahasa Tonga), jimmikand, suran, chenna, ol (bahasa Bengal), serta oluo (bahasa Odia). Suweg adalah tanaman asli Asia Tenggara dan tumbuh di hutan-hutan kawasan Malesia, Filipina, serta India tropik (bagian selatan).







Bunga serta pohon Suweg
Sumber: www.satuharapan.com





Deskripsi Tanaman Suweg
Suweg merupakan tumbuhan Terna, tahunan namun dapat dianggap dwimusim karena fase vegetatif dan generatif muncul tidak bersamaan. Fase vegetatif tampak sebagai dedaunan bercabang-cabang dengan "batang" lunak. Batang sejati tidak ada tetapi berupa umbi yang selalu berada di bawah permukaan tanah. Umbi batang membentuk anakan umbi dari samping dan dapat memunculkan daun sehingga kadang-kadang tampak seperti berumpun, umbi mengandung pati yang komposisinya didominasi oleh mannan; warna umbi putih, sering dengan semburat warna merah jambu atau ungu. Warna umbi ini berbeda dari iles-iles maupun walur (acung), yang warna umbinya kuning
Tangkai daun tunggal utama seringkali dianggap "batang" oleh awam, tumbuh tegak, lunak, dan berwarna hijau (mulai dari muda hingga gelap) berbelang-belang putih[6]; permukaan tangkai daun suweg kasar bila diraba, berbeda dari iles-iles yang halus; tangkai daun pada ketinggian tertentu (dapat mencapai 1,5 m) menjadi tiga cabang sekunder dan akan mencabang lagi sekaligus menjadi tangkai helai daun.[6]; helai daun ada yang menyatu pada tangkai daun. Suweg tidak memiliki tonjolan berwarna cokelat kehitam-hitaman (disebut bulbil) pada bagian percabangan tangkai daun, sebagaimana iles-iles[6] [7].


Bunga muncul apabila simpanan energi berupa tepung di umbi sudah mencukupi untuk pembungaan. Sebelum bunga muncul, seluruh daun termasuk tangkainya akan layu. Bunga tersusun majemuk berupa struktur khas talas-talasan, yaitu bunga-bunga tumbuh pada tongkol yang dilindungi oleh seludang bunga. Kuntum bunga tidak sempurna, berumah satu, berkumpul di sisi tongkol, dengan bunga jantan terletak di bagian distal (lebih tinggi) daripada bunga betina. Struktur generatif ini pada saat mekar mengeluarkan bau bangkai yang memikat lalat untuk membantu penyerbukannya.

Perkembangbiakan secara generatif dengan biji atau secara vegetatif dengan anakan umbi.
 


Umbi Suweg
Sumber: http://simonbwidjanarko.files.wordpress.com

Kandungan Gizi dalam Umbi Suweg
Kandungan gizi setiap 100 gram umbi suweg meliputi:
Kalori 60 –69 kal, Protein 1 gr, Lemak 0,1 gr, Karbohidrat 15,7 gr, Kalsium 62 mg, Fosfor 41 mg, Besi 4,2 mg, Vit B1 0,07 mg, Air 82 gr. (Sutomo, 2008)

Menurut Didah Nur Faridah dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor, Umbi Suweg apabila telah diolah menjadi tepung jika dibandingkan dengan tepung garut (salah satu sumber karbohidrat alami terbaik) ternyata kandungan serat tepung suweg lebih tinggi. Tepung garut memiliki nilai total serat pangan hanya 9,89 persen sementara serat tepung suweg yang teruji ternyata mencapai 15,09 persen. Setelah diteliti, ternyata Umbi suweg juga berpotensi sebagai pangan alternatif diet bagi penderita diabetes millitus karena nilai IG-nya cukup rendah yaitu sebesar 42. Berdasarkan kajian inilah umbi suweg termasuk dalam bahan pangan yang memiliki nilai IG rendah (kurang dari 55).



Manfaat Umbi Suweg
Suweg bersifat anti inflamasi, antiracun, mencegah pendarahan, dan mengobati luka. Umbi suweg segar mempunyai manfaat dan khasiat sebagai obat bisul dan luka, baik luka baru maupun luka karena terkena bisa. Selain itu, umbi suweg juga mampu menurunkan kadar gula darah pada penderita penyakit diabetes melitus atau sering dikenal dengan nama kencing manis.

Selain itu, Umbi suweg juga memiliki kandungan serat yang cukup tinggi. Konsumsi serat pangan dalam jumlah tinggi akan memberi pertahanan pada manusia terhadap timbulnya berbagai penyakit seperti kanker usus besar, divertikular, kardiovaskular, kegemukan, dan kolesterol tinggi dalam darah. 


Tepung Umbi Suweg 
Indonesia saat ini masih bergantung 100% dengan gandum impor. Sepanjang tahun 2011, ada impor 6,3 juta ton gandum dengan nilai US$ 2,5 miliar. Jumlah ini akan terus bertambah karena besarnya permintaan produk gandum di Tanah Air. Sementara produksi gandum di dalam negeri nyaris nihil hanya sebatas produksi tingkat uji coba laboratorium.

Tanpa disadari impor gandum dalam jumlah yang fantastis ini dapat mengancam stabilitas perekonomian negara karena harga akan dikendalikan oleh negara-negara produsen sedangkan negara konsumen dalam hal ini adalah Indonesia hanya dapat menerima berapapun harga yang ditawarkan sehingga dapat menguras habis anggaran belanja. Apabila terjadi keadaan demikian pastinya Indonesia menjadi negara yang sangat dirugikan karena 100% gandum yang dikonsumsi oleh masyarakat berasal dari luar negeri.

Karena alasan itulah pengolahan umbi suweg menjadi tepung diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif pengganti tepung terigu. Apalagi dengan ditambah rasanya yang cenderung netral sangat cocok untuk dijadikan berbagai olahan makanan. Umbi suweg juga merupakan salah satu bahan baku yang relatif banyak di daerah – daerah hutan di Indonesia, dan saat ini banyak dibudidayakan di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Cara pengolahan Umbi suweg menjadi tepung : Umbi yang sudah dicabut, dibersihkan dari kotoran dan tanah. Kemudian umbi yang sudah bersih dikupas, diiris iris kemudian dicuci dengan air bersih dan garam untuk menghilangkan gatalnya. Setelah dirasa bersih , umbi dikeringkan di dalam oven dengan suhu 50 derajat celsius selama 18 jam atau dijemur di bawah sinar matahari sampai kering. Selanjutnya  umbi yang sudah kering diblender dan diayak untuk mendapatkan tepung halus ukuran 60 mesh.


Berbagai hasil olahan tepung suweg
Sumber: http://health.kompas.com

Sumber :
- http://banten.litbang.pertanian.go.id/ind/images/pdf/suweg-pdf.pdf 
- http://asharibs.blogspot.com/2011/09/rahasia-besar-dibalik-umbi-suweg.html
- http://id.wikipedia.org/wiki/Suweg
- http://herbal.tanijogonegoro.com/2013/07/suweg.html?m=0

8 komentar:

  1. Budi daya suwek pabrik nya dimana klau kami harus jualnya..
    Mohon petunjuk..

    BalasHapus
  2. Dimana saya bisa jual suweg...
    Ada sekitaran 10 ton lebih sama saya...
    Mohon infonya ?
    Wa :085277756890

    BalasHapus
  3. Sebagai negara agraris indonesia harus lebih peka... dalam hal ini, pemeritah(pihak yang dibidangnya) bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya petani agar mereka bisa memahami setiap perkembangan dalam pertania. Langkah ini sebenarnya bertujuan untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.

    BalasHapus
  4. Kami ingin Studi tiru untuk mendapatkan Optimalisasi Pengolahan Umbi Suweg.. dimana kami bisa Melakukan STUDI TIRU.. mohon infokan via wa saya.. 081802866234

    BalasHapus
  5. Dimanakah pabrik / penampung nya??

    BalasHapus
  6. Dimana saya bisa menjual umbi suweg ?! Mohon tanggapan dari produksi tepung suweg, agar kami bisa mendapatkan hasil dari tanaman tersebut. Terima kasih

    BalasHapus