Nama ilmiah : Araneus diadematus
Kingdom : Animalia (Hewan)
Filum : Arthropoda (Berbuku-buku)
Class : Arachnida
Ordo : Araneae
Genus : Araneus
Spesies : Araneus diadematus
Laba laba penenun sumber : naturespot.org.uk |
Laba-laba
adalah sejenis hewan berbuku-buku (arthropoda) dengan dua segmen tubuh (kepala
- dada&perut), empat pasang kaki, tak bersayap dan tak memiliki mulut
pengunyah. Semua jenis laba-laba digolongkan ke dalam ordo Araneae; dan bersama
dengan kalajengking, ketonggeng, tungau —semuanya berkaki delapan— dimasukkan
ke dalam kelas Arachnida. Bidang studi mengenai laba-laba disebut arachnologi.
Laba-laba
merupakan hewan pemangsa (karnivora), bahkan kadang-kadang kanibal. Mangsa
utamanya adalah serangga. Hampir semua jenis laba-laba, dengan perkecualian
sekitar 150 spesies dari suku Uloboridae dan Holarchaeidae, dan sub ordo
Mesothelae, mampu menginjeksikan bisa melalui sepasang taringnya kepada musuh
atau mangsanya. Meski demikian, dari puluhan ribu spesies yang ada, hanya
sekitar 200 spesies yang gigitannya dapat membahayakan manusia.
Jaring Laba-laba Sumber: sains.me |
Tidak semua laba-laba membuat jaring untuk menangkap mangsa, akan tetapi semuanya mampu menghasilkan benang sutera –yakni helaian serat protein yang tipis namun kuat– dari kelenjar (disebut spinneret) yang terletak di bagian belakang tubuhnya. Serat sutera ini amat berguna untuk membantu pergerakan laba-laba, berayun dari satu tempat ke tempat lain, menjerat mangsa, membuat kantung telur, melindungi lubang sarang, dan lain-lain.
Karakteristik Laba-laba Penenun
Laba-laba penenun membuat jaring-jaring sutera berbentuk kurang lebih bulat di udara, di antara dedaunan dan ranting-ranting, di muka rekahan batu, di sudut-sudut bangunan, di antara kawat telepon, dan lain-lain. Jaring ini bersifat lekat, untuk menangkap serangga terbang yang menjadi mangsanya. Begitu serangga terperangkap jaring, laba-laba segera mendekat dan menusukkan taringnya kepada mangsa untuk melumpuhkan dan sekaligus mengirimkan enzim pencerna ke dalam tubuh mangsanya.
Beberapa laba-laba penenun memiliki
kemampuan membungkus tubuh mangsanya dengan lilitan benang-benang sutera.
Kemampuan ini sangat berguna terutama jika si mangsa memiliki alat pembela diri
yang berbahaya, seperti lebah yang mempunyai sengat; atau jika laba-laba ingin
menyimpan mangsanya beberapa waktu sambil menanti saat yang lebih disukai untuk
menikmatinya belakangan.
Keragaman Jenis Laba-laba
Hingga sekarang, sekitar 40.000 spesies laba-laba telah dipertelakan, dan digolong-golongkan ke dalam 111 suku. Akan tetapi mengingat bahwa hewan ini begitu beragam, banyak di antaranya yang bertubuh amat kecil, seringkali tersembunyi di alam, dan bahkan banyak spesimen di museum yang belum terdeskripsi dengan baik, diyakini bahwa kemungkinan ragam jenis laba-laba seluruhnya dapat mencapai 200.000 spesies.
Ordo laba-laba ini selanjutnya terbagi atas tiga golongan besar pada aras subordo, yakni:
Hingga sekarang, sekitar 40.000 spesies laba-laba telah dipertelakan, dan digolong-golongkan ke dalam 111 suku. Akan tetapi mengingat bahwa hewan ini begitu beragam, banyak di antaranya yang bertubuh amat kecil, seringkali tersembunyi di alam, dan bahkan banyak spesimen di museum yang belum terdeskripsi dengan baik, diyakini bahwa kemungkinan ragam jenis laba-laba seluruhnya dapat mencapai 200.000 spesies.
Ordo laba-laba ini selanjutnya terbagi atas tiga golongan besar pada aras subordo, yakni:
- Mesothelae, yang merupakan laba-laba primitif tak berbisa, dengan ruas-ruas tubuh yang nampak jelas; memperlihatkan hubungan kekerabatan yang lebih dekat dengan leluhurnya yakni artropoda beruas-ruas.
- Mygalomorphae atau Orthognatha, yalah kelompok laba-laba yang membuat liang persembunyian, dan juga yang membuat lubang jebakan di tanah. Banyak jenisnya yang bertubuh besar, seperti tarantula dan juga lancah maung.
- Araneomorphae adalah kelompok laba-laba ‘modern’. Kebanyakan laba-laba yang kita temui termasuk ke dalam subordo ini, mengingat bahwa anggotanya terdiri dari 95 suku dan mencakup kurang lebih 94% dari jumlah spesies laba-laba. Taring dari kelompok ini mengarah agak miring ke depan (dan bukan tegak seperti pada kelompok tarantula) dan digerakkan berlawanan arah seperti capit dalam menggigit mangsanya.
Sumber: pintarsains.blogspot.com
ilmubiologi.com
id.wikipedia.org
id.wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar